Foto bersama dengan hasil karya |
Kegiatan pelatihan ketrampilan ini dilaksanakan dalam rangka memberdayakan kaum perempuan agar mereka bisa berkarya dan memberi masukan dalam perekonomian keluarga. Potensi tersebut perlu digerakkan dan dioptimalkan agar membawa dampak positif bagi pembangunan di daerah masing-masing. Jika ibu rumah tangga bisa bekerja di sektor kerajinan tangan, maka dapat dipastikan angka kemiskinan akan berkurang. Harapannya pelatihan keterampilan tangan yang diberikan nanti tidak membutuhkan bahan baku yang sulit, tetapi bisa memanfaatkan sumberdaya alam yang ada disekitar. Turut hadir tutor dari Paroki Aek Nabara, Ibu br Sitanggang, yang sudah lama menggeluti kerajinan dari lidi sawit ini. Sedangkan Sr. Nicoline, KSFL dan Buha Simbolon (Yayasan Caritas PSE) memberikan animasi dan motivasi kepada peserta.
Memulai bisnis sampingan, bagi ibu rumah tangga merupakan sebuah pilihan tepat dan pantas untuk dicoba. Untuk itu diharapkan Pemerintah daerah juga bisa segera bergerak untuk memberdayakan mereka agar bisa tertangani dengan baik khususnya membantu dalam pemasaran produk. Selain memiliki keterampilan tangan, ibu rumah tangga yang akan berbisnis atau bekerja sampingan, harus didorong memiliki jiwa wirausaha. Dalam membangun semangat berwirausaha, dibutuhkan motivasi serta kreatifitas sebagai modal awal tiap individu. Semoga dengan sedikit ilmu yang kita berikan ini, dapat mewujudnyatakan pesan Sinode KAM “Keluarga sebagai Gereja Kecil. (Mas Anung)